Pidato Wisudawan Terbaik, Memukau tetapi Sekaligus “Menakutkan”

Catatanku

Setiap acara wisuda di kampus ITB selalu ada pidato sambutan dari salah seorang wisudawan. Biasanya yang terpilih memberikan pidato sambutan adalah pribadi yang unik, tetapi tidak selalu yang mempunyai IPK terbaik. Sepanjang yang saya pernah ikuti, isi pidatonya kebanyakan tidak terlalu istimewa, paling-paling isinya kenangan memorabilia selama menimba ilmu di kampus ITB, kehidupan mahasiswa selama kuliah, pesan-pesan, dan ucapan terima kasih kepada dosen dan teman-teman civitas academica.

Namun, yang saya tulis dalam posting-an ini bukan pidato wisudawan ITB, tetapi wisudawan SMA di Amerika. Beberapa hari yang lalu saya menerima kiriman surel dari teman di milis dosen yang isinya cuplikan pidato Erica Goldson (siswi SMA) pada acara wisuda di Coxsackie-Athens High School, New York, tahun 2010. Erica Goldson adalah wisudawan yang lulus dengan nilai terbaik pada tahun itu. Isi pidatonya sangat menarik dan menurut saya sangat memukau. Namun, setelah saya membacanya, ada rasa keprihatinan yang muncul (nanti saya jelaskan).Cuplikan…

Lihat pos aslinya 2.517 kata lagi

GURU NGAJI Mengungkap Isi Hati Kepada Sang Istri Yang Dulu Murid Ngajinya

Gambar

by: ustadz Hizbul Majid al Jawi  
Editing by : Hanif Ihsan Junelian

Dik, saat pertama kali berjumpa denganmu, aku bagaikan berjumpa dengan saktah… hanya bisa terpana dengan menahan nafas sebentar…

Aku di matamu mungkin bagaikan nun mati di antara idgham billaghunnah, terlihat, tapi dianggap tak ada

Aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti Idzhar,
jelas dan terang…

Jika mim mati bertemu ba disebut ikhfa syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu disebut cinta…

Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba-tiba semua itu seperti Idgham mutamaatsilain.­..
melebur jadi satu.

Cintaku padamu seperti Mad lazim Pali­ng panjang di antara yang lainnya…

Setelah kau terima cintaku nanti, hatiku rasanya seperti Qalqalah kubro.. terpantul-pantu­l dengan keras…

Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita seperti Iqlab, ditandai dengan dua hati yang menyatu..

Sayangku padamu seperti mad thobi’I dalam quran… Banyak banget….

semoga dalam hubungan, kita ini kayak idgham bilaghunnah ya,cuma berdua, lam dan ro’ ..

Layaknya waqaf mu’annaqah, engkau hanya boleh berhenti di salah satunya, dia atau aku?

Meski perhatianku ga terlihat kaya alif lam syamsiah, cintaku padamu seperti alif lam Qomariah, terbaca jelas…

Dik, kau dan aku seperti Idghom Mutajanisain… perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya tapi berlainan sifatnya…

Aku harap cinta kita seperti waqaf lazim, terhenti sempurna di akhir hayat…

Sama halnya dengan Mad ‘aridh dimana tiap mad bertemu lin sukun aridh akan berhenti, sepert­i itulah pandanganku ketika melihatmu…

Layaknya huruf Tafkhim, namamu pun bercetak tebal di fikiranku

Seperti Hukum Imalah yg dikhususkan untuk Ro’ saja, begitu juga aku yang hanya untukmu.

Semoga aku jadi yang terakhir untuk kamu seperti mad aridlisukun …..

Gambar